Aset dari sebuah keluarga yang bahagia adalah adanya kehadiran seorang bayi atau anak yang sehat, pertumbuhan pada tiga tahun pertama atau biasa disebut Golden Period merupakan waktu yang sangat tepat untuk memberikan gizi yang baik dan seimbang pada buah hati kita, jangan sampai pada masa ini disia-siakan dengan memberikan asupan makanan yang sembarangan bahkan salah sehingga menyebabkan terganggunya proses tumbuh kembang pada anak. Salah satu makanan yang wajib diberikan pada bayi atau anak adalah susu. Susu merupakan makanan utama bayi, dan yang terbaik tentu saja air susu ibu (ASI), sayang tidak semua bayi bisa mendapat ASI karena beberapa faktor dari Ibu misalnya ASI tidak mau keluar atau ASI yang keluar sedikit jadi sebagai solusinya, susu formula diberikan kepada si bayi. Namun, tidak semua bayi bisa menerima susu tersebut karena bisa timbul suatu reaksi alergi susu sapi. Kasus alergi susu sapi paling sering terjadi pada usia bayi hingga 3 tahun. Ini karena, sistem pencernaan pada bayi terutama yang baru lahir usia 2-3 tahun, masih belum sempurna. Hal tersebut membuat protein yang dikenali sebagai alergi akan diserap secara utuh dan tidak dipecah oleh saluran cerna.
Gejala awal alergi pada bayi biasanya adalah gejala kulit seperti eksim maupun timbul warna kemerahan. Timbulnya ruam kemerahan pada kulit bayi juga bisa terjadi pada bayi yang mendapat ASI. Ruam tersebut kerap dikira berasal dari ASI. Padahal, tidak demikian. Besar kemungkinan karena sang ibu mengonsumsi susu sapi maupun produk olahannya. Alergennya masuk ke ASI dan kemudian diisap oleh bayi dan menimbulkan reaksi alergi. Untuk itu, sang ibu harus menghindari susu sapi serta produk olahannya.
Bayi dengan alergi susu sapi tidak dapat menerima rantai protein kompleks yang terdapat pada susu sapi. Akibatnya terjadi reaksi alergi yang ditandai dengan timbulnya beberapa gejala dalam waktu singkat (kurang dalam 1 jam), maupun dalam waktu yang cukup lama (lebih dari 24 jam). Bayi Anda dapat memberikan hanya satu gejala ataupun beberapa gejala sekaligus. Dalam sebuah studi di Denmark pada tahun 1985, sebagian besar bayi (92%) yang didiagnosis mengidap alergi susu sapi memiliki dua gejala atau lebih, dan 72% bayi memiliki gejala pada dua organ atau lebih di tubuhnya.
Gejala-gejala yang cukup umum terjadi adalah:
- Diare terus-menerus
- Terdapat darah/mucus pada feces
- Seringkali muntah-muntah
- Gatal-gatal pada kulit
- Masalah pada pernapasan
- Tidak berhenti menangis
- Berat badan sulit bertambah
4 komentar:
terima kasih atas sharenya, sejaLan dengan pengaLaman pada kakak ipar saya yang mengaLami haL tersebut. ketika diperiksakan ke dokter, ternyata kondisinya mirip dengan tuLisan di atas.
Wah gawat juga ya mas gejala-gejala yg di timbulkan dri susu sapi...berarti para orang tu hrus extra hati2 untk memberi susu pda buah hatinya.
ehm..aku rasa ASI is the best lah...krn sdh fitrahnya seorg ibu, u memberi yg terbaik bg buah hatinya...well tfs, success 4 u..!
Bayi adalah buah hati orang tua sehingga perlakuan yang terbaik untuk tumbuh kembang mereka menjadi hal utama. Saat ini banyak sekali pasangan muda yang sama-sama bekerja, sehingga tidak jarang si anak harus mendapatkan tambahan air susu selain ASI. Namun kadang si bayi mengalami alergi ketika mengkonsumsi susu sapi tersebut. Trims infonya sobat. Referensi yang penting bagi kita. Salam sukses.
Posting Komentar
Thank you for visiting my blog.
Please provide comments in accordance with the contents of the posting. No Spam No SARA